
Metro, 16 November, Pembelajaran yang berlangsung dimasa pandemi yang lalu membuat sebagian peserta didik cenderung pasif dalam melakukan pembelajaran. Meskipun pembelajaran sudah berusaha menggunakan Online Learning tapi hal tersebut belum mampu menggantikan peran guru dalam proses pembelajaran.
Sebagai sekolah Kejuruan tidak bisa di pungkiri bahwasanya situasi pandemi merubah cara belajar peserta didik. Pihak sekolah sudah berusaha mengatur strategi dengan menerapkan kebijakan yang bisa dilaksanakan pembelajaran terbatas. Pembelajaran terbatas sendiri dilakukan hanya untuk mata pelajaran produktif. Mata pelajaran produktif tetap harus di laksanakan meskipun dilakukan secara terbatas. Yang dimaksud dengan terbatas disini ialah peserta didik bergantian hadir kesekolah dengan tetep menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Setiap peserta didik yang datang kesekolah di screening langsung ketika memasuki gerbang sekolah. Hal ini terbukti efektif untuk menanggulangi penyebaran virus yang ada.
Sebulan belakangan ini penyebaran virus sudah mulai melandai dan vaksinasi sudah ramai di gencarkan oleh pemerintah. “Peserta didik beserta pendidik maupun tenaga kependidikan sudah vaksinasi 90% bahkan vaksinasi sendiri bisa dilakukan disekolah” hal tersebut disampaikan oleh Waka Kesiswaan . Hal ini menjadi pertimbangan sekolah dan instansi terkait untuk perlahan membuka pembelajaran secara luring atau tatap muka disekolah. Hal ini disambut positif oleh para wali murid yang menginginkan para peserta didik untuk dapat belajar kembali sebelum terjadinya pandemi.
Dengan dimulainya pembelajaran normal dengan protokol kesehatan yang ketat, sekolah berusaha secara maksimal untuk memulai kegiatan yang sudah lama tidak dilaksanakan disekolah. Upacara bendera merupakan kegiatan yang selalu dinanti para peserta didik disetiap hari senin. Dikarenakan setiap upacara bendera selalu diberikan motivasi yang luar biasa yang keluar dari pembina upacara.
Semoga dengan diawalinya kegiatan belajar dengan upacara bendera diharapkan pembelajaran akan terlaksana dengan baik dan bisa selalu menambah wawasan atau pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung.
Upacara pertama dipimpin langsung oleh kepala sekolah Ujang Kartono,SE.MM sebagai pembina upacara dan diikuti oleh seluruh pendidik maupun tenaga pendidik. (Andri)